Kita jumpai kebiasaan sebagian orang ketika bersumpah, dia
mengatakan, “Saya Yahudi jika saya bohong”; atau perkataan, “Saya Nashrani
kalau saya pelakunya.” Dan ucapan-ucapan semacam itu yang maksud pokoknya
adalah untuk menegaskan bahwa perkataan atau persaksiannya itu benar dan tidak
dusta. Ucapan-ucapan semacam ini dihukumi atau dinilai sama dengan sumpah.
Ucapan semacam ini termasuk dalam perkataan yang terlarang.
Diriwayatkan dari sahabat Tsabit bin Adh-Dhahak radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَلَفَ عَلَى مِلَّةٍ
غَيْرِ الإِسْلاَمِ فَهُوَ كَمَا قَالَ،
وَلَيْسَ عَلَى ابْنِ آدَمَ
نَذْرٌ فِيمَا لاَ يَمْلِكُ،
وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ
فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ
القِيَامَةِ، وَمَنْ لَعَنَ مُؤْمِنًا
فَهُوَ كَقَتْلِهِ، وَمَنْ قَذَفَ مُؤْمِنًا
بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ
“Barangsiapa bersumpah dengan agama
selain Islam, maka dia seperti apa yang dia katakan. Anak Adam tidak boleh
bernadzar dengan sesuatu yang tidak dia miliki. Barangsiapa bunuh diri dengan
sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di akhirat dengan sesuatu yang dia
gunakan untuk bunuh diri tersebut pada hari kiamat. Barangsiapa melaknat orang
mukmin, maka dia seperti membunuhnya. Barangsiapa menuduh seorang muslim dengan
kekafiran, maka ia seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari no. 6047 dan Muslim no.
110)
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullahu Ta’ala berkata,
ومما يجب التنبيه عليه
في هذا الباب حكم
الحلف بملة غير الإسلام
; كما لو قال : هو
يهودي أو نصراني إن
فعل كذا وكذا ! أو
إن لم يفعله ! وهذا
من الألفاظ البغيضة ; فهذا
محرم شديد التحريم
“Dan termasuk perkara yang perlu
diperhatiakan dalam bab ini adalah hukum bersumpah dengan agama selain Islam.
Sepertia jika mengatakan, “Dia Yahudi atau Nashrani jika berbuat demikian dan
demikian!” Atau jika dia tidak melakukannya. Ini termasuk kalimat yang dibenci.
Juga kalimat yang haram dengan pengharaman yang sangat keras.” (Mulakhkhas
Fiqhi, hal. 520)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala
berkata,
فبين الرسول صلى الله
عليه وسلم أنه كما
قال عن نفسه أي
أنه يصير يهوديا أو
نصرانيا وهذا يدل على
أن الحلف بمله غير
الإسلام كاذبا متعمدا من
كبائر الذنوب، فإن كان
غير كاذب بأن كان
صادقا فإنه لا يلحقه
هذا الوعيد، لكننا نقول
له إذا كنت حالفا
فاحلف بالله
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan bahwa dia sebagaimana yang dia katakan tentang dirinya
sendiri, yaitu menjadi Yahudi atau Nashrani. Hal ini menunjukkan bahwa sumpah
dengan agama selain Islam secara dusta dan secara sengaja itu termasuk dalam
perbuatan dosa besar. Jika tidak bohong, yaitu isi sumpahnya jujur, maka dia
tidak terkena ancaman ini. Akan tetapi kita katakan, jika Engkau hendak
bersumpah, bersumpahlah dengan menyebut nama Allah.” (Syarh Riyadhus Shalihin,
1: 1800)
Kemudian beliau mengutip sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ
بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang bersumpah,
hendaklah bersumpah dengan nama Allah, atau lebih baik diam.” (HR. Bukhari no.
6646 dan Muslim no. 1646)
Baca Juga: Hukum Bersumpah atas Nama Ka’bah
Sejenis dengan ucapan di atas yaitu perkataan, “Saya kafir
jika saya pencurinya”; atau “Saya murtad jika saya pencurinya”; atau “Saya
berlepas diri dari Islam jika saya pencurinya”; dan ucapan-ucapan semacam itu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ: إِنِّي بَرِيءٌ
مِنَ الْإِسْلَامِ، فَإِنْ كَانَ كَاذِبًا
فَهُوَ كَمَا قَالَ، وَإِنْ
كَانَ صَادِقًا لَمْ يَعُدْ إِلَى
الْإِسْلَامِ سَالِمًا
“Barangsiapa mengatakan, “Aku
berlepas diri dari Islam”, apabila dia berdusta maka berlaku seperti apa yang
dia katakan. Dan apabila berkata benar, maka dia tidak akan kembali kepada
Islam dalam keadaan selamat.” (HR. An-Nasa’i no. 3772, dinilai shahih oleh
Al-Albani)
0 komentar:
Posting Komentar